Examine This Report on ayat alkitab tentang berjuang
Examine This Report on ayat alkitab tentang berjuang
Blog Article
Maka sekarang, sebentar lagi aku akan menempuh jalan segala yang fana. Sebab itu insaflah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu, bahwa satu pun dari click here segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi.
Dalam setiap langkah yang kita ambil, kita harus selalu mengarahkan diri kita menuju Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya.
Dengan hasil interaksi yang sangat bagus ini, akhirnya –atas izin Allah ﷻ – beliau ﷺ bisa mendidik anak dan cucunya. Semua anaknya sampai akhir hayat tercatat sebagai muslim dan mukmin yang taat.
“Bukankah aku ini putra dari anak perempuan Nabimu? Bukankah aku ini anak dari washi dan keponakan Nabimu, yang pertama kali beriman kepada ajaran Nabimu?
bogor bekaci jogja malang bali lampung banten surakarta kaltim kalbar sulsel sumbar sumsel batam riau
Kebiasaan-kebiasaan ini membantu kita menjadi versi yang lebih baik dari diri kita sendiri dan mencari nafkah sesuai dengan standar Alkitab dengan lebih mudah.
Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan l dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri m dalam satu roh 1 , dan sehati sejiwa berjuang n untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
Selain itu, kita juga harus selalu bersedia untuk belajar dan berkembang. Dalam berjuang, kita harus selalu memperbaiki diri dan mengembangkan kemampuan kita agar dapat menghadapi setiap masalah dengan lebih baik lagi.
Kejadian ini sempat membuat salah sangka para sahabat. Dikira Rasulullah sujud lama karena sedang menerima wahyu, namun Rasulullah menjawab bahwa ia memperlama sujud untuk membuat cucunya puas menaikinya. Kisah ini terekam dalam hadits riwayat An-Nasa’i, Ahmad, dan Al-Hakim. Kasih sayang dan perhatian Rasulullah terhadap cucu-cucunya juga ditunjukkan dengan cara memberi mereka nama-nama yang terbaik dan terindah. Ada cerita menarik tentang bagaimana Rasulullah memberikan nama kepada cucu-cucunya.
Metafora dari Ibrani twelve:1 ini mendorong kita untuk menjalani hidup kita dengan ketekunan, dengan berfokus pada Yesus sebagai teladan dan sumber kekuatan kita. Ini berarti bertekun dalam iman dan perbuatan baik, meskipun ada rintangan, dengan mata kita tertuju pada pahala yang kekal.
Langkah pertama adalah merenungkan apa yang Alkitab ajarkan kepada kita; hal ini membantu kita untuk lebih memahami kehendak Allah bagi hidup kita. Selanjutnya, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri: Apa yang Allah ingin kita lakukan?
Namun, sebagai orang percaya, Tuhan mengajarkan kita untuk tidak menyerah dengan keadaan. Bahkan Tuhan juga mengatakan kepada kita bahwa Ia tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan manusia. Untuk itulah kita harus mengandalkan Tuhan Yesus sebagai penolong dalam kehidupan kita.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. – Roma eight:28
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Report this page